Presiden Jokowi Dukung Penuh Fase Uji Klinis Vaksin Covid-19
BM-NEWS.COM
| JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima tim uji klinis vaksin Covid-19 dari
Fakultas Kedokteran Unpad beserta pihak Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM). Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta Selasa, 21 Juli 2020 lalu.
"Kami
baru saja selesai rapat bersama Bapak Presiden. Rapat ini kita fokuskan tadi
mengenai vaksin yang selama ini mungkin masyarakat dan media sangat menunggu.
Insyaallah ujungnya ada jalan," ujar Menteri BUMN Erick Thohir yang dalam
pertemuan tersebut mendampingi Presiden.
Kepala
Negara amat mendukung fase uji klinis yang akan dilakukan terhadap vaksin untuk
Covid-19 dan siap memberikan bantuan dukungan dan sarana yang diperlukan.
Kepala
tim uji klinis dari FK Unpad, Prof. Kusnandi, mengatakan bahwa pihaknya amat
optimistis dengan keberhasilan uji klinis tersebut oleh karena dukungan dan
bantuan yang disiapkan oleh Presiden.
"Kita
semua sudah ketemu dengan Pak Presiden. Beliau sangat mendukung uji klinis
vaksin ini dan akan membantu apapun kebutuhannya sehingga kami sangat
optimistis. Kami rencanakan uji klinis ini selesai bulan Januari,"
ucapnya.
Sementara
itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, yang juga hadir dalam pertemuan
tersebut, mengatakan akan segera menyiapkan kebutuhan dari sisi penganggaran
untuk mendukungnya. Pihaknya juga akan langsung berkoordinasi dengan
Kementerian Keuangan terkait hal itu.
Untuk
diketahui, uji klinis vaksin Covid-19 tersebut saat ini sudah berada pada tahap
ketiga dengan melibatkan 1.620 sukarelawan. Hasil uji klinis tersebut nantinya
akan dibandingkan dengan hasil uji klinis yang sama di berbagai negara.
Kepala
BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, memastikan bahwa proses dan protokol fase uji klinis
tersebut akan mendapatkan pendampingan ketat dari pihaknya. Selain itu, BPOM
juga akan mempercepat pemberian izin edar apabila vaksin tersebut dinyatakan
lolos uji klinis.
"Ini
adalah tahap yang paling penting dan sudah tahap lanjut, artinya sudah hampir
kita sampai pada menemukan dan memproduksi vaksin tersebut. Tentu saja Badan
POM menjamin protokol dari uji klinis ini adalah valid," tuturnya.
Lebih
jauh, Kepala Negara juga menugaskan Bio Farma untuk memastikan kapasitas
produksinya dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri selepas uji klinis dilakukan.
"Sesuai
arahan Pak Presiden kami dari Bio Farma mendapat tugas untuk memastikan
kapasitas produksi vaksin ini bisa dikelola dengan baik. Sampai saat ini kami
sudah menyiapkan 100 juta dosis per tahun dan kita akan expand menuju 250 juta
dosis per tahun," ungkap Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.
(****tra).
0 Comments